SENI TARI
Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan
waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan,
maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari
mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin di sampaikan.
Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan,
atau bersenam.
Sebuah tarian sebenarnya merupakan perpaduan dari beberapa buah
unsur,yaitu wiraga (raga), Wirama (irama), dan Wirasa (rasa). Ketiga
unsur ini melebur menjadi bentuk tarian yang harmonis. Unsur utama dalam
tari adalah gerak. Gerak tari selalu melibatkan unsur anggota badan
manusia. Unsur- unsur anggota badan tersebut didalam membentuk gerak
tari dapat berdiri sendiri, bergabung ataupun bersambungan.
Tenaga sangat dibutuhkan dalam seni tari karena dengan tenaga, tari
yangditampilkan lebih kreatif. Tenaga dalam seni tari sangat berhubungan
dengan rasa danemosi, bukan dengan kekuatan otot. Gerakan tari yang
dikendalikan dan diatur dengan tenaga yang berbeda-beda akan
membangkitkan kesan yang mendalam, bukan hanya bagi penonton, juga bagi
si penari.
Jenis dan Peran Seni Tari dalam Konteks Masyarakat dan BudayaSeni
tari sangat berhubungan dengan keadaan masyarakat dan budaya setempat.
Olehkarena itu, fungsi peranan, dan jenis-jenisnya pun sangat
berhubungan dengan masyarakat dan budaya setempat. Bahkan dalam
perkembangannya, seni taridipengaruhi oleh perkembangan masyarakat dan
budayanya.
Fungsi dan Peranan Seni Tari Sebagai suatu kegiatan, seni tari
memiliki beberapa fungsi, yaitu seni tari sebagai sarana upacara, seni
tari sebagai hiburan, seni tari sebagai media pergaulan, seni
tarisebagai penyaluran terapi, seni tari sebagai media pendidikan, seni
tari sebagaipertunjukkan, dan seni tari sebagai media katarsis.
Seni tari sebagai sarana
upacara.Tari
dapat digunakan sebagai sarana upacara. Jenis tari ini banyak macamnya,
seperti tari untuk upacara keagamaan dan upacara penting dalam
kehidupan manusia.
Seni tari sebagai hiburan tari. Sebagai hiburan harus bervariasi sehingga tidak menjemukan dan
menjenuhkan.Oleh
karena itu, jenis ini menggunakan tema-tema yang sederhana, tidak
muluk-muluk, diiringi lagu yang enak dan mengasyikkan. Kostum dan tata
panggungnya dipersiapkan dengan cara yang menarik.
7 SENI TARI INDONESIA
Indonesia memiliki beragam suku, agama, kebudayaan, barang
tradisional, dan juga Tarian Tradisional. Sangat disayang kan bila
tarian di indonesia ini tidak begitu dimintai oleh pemuda jaman
sekarang, padahal ada loh tarian yang di indonesia begitu terkenal sampe
dunia. Gk percaya? Saya akan menyebutkan 7 Seni Tarian Indonesia yang
Mendunia!
1. TARI BALI
Kesenian tari bali ini memang sangat di kagumi oleh banyak wisatawan
asing seperti wisatawan dari AS, Tailan, Australia, Jerman, Jepang dan
juga Cina, karena mereka suka dengan tarian anak bangsa indonesia yang
semakin tersohor karena karya kesenian tari mereka ini. Banyak sekali
turis yang mau berkunjung untuk bisa belajar tari bali karena mereka
suka sekali dengan cerita dan juga pertunjukan seni bali itu sendiri,
bali sangat banyak di temui sanggar tari apa itu tari seperti tari leak
atau tari legong yang sudah sangat terkenal sekali.
2. TARI SAMAN
Mengapa tarian ini dinamakan tari Saman? Tarian ini di namakan Saman
karena diciptakan oleh seorang Ulama Aceh bernama Syekh Saman pada
sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini
hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Namun, kemudian
ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah
SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari.
Saat itu, tari saman menjadi salah satu media dakwah.
Pada mulanya, tari saman hanya ditampilkan untuk even-even tertentu,
khususnya pada saat merayakan Hari Ulang Tahun Nabi Besar Muhammad SAW
atau disebut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Biasanya, tari saman
ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung). Namun
seiring perkembangan zaman, tari Saman pun ikut berkembang hingga
penggunaannya menjadi semakin sering dilakukan. Kini, tari saman dapat
digolongkan sebagai tari hiburan/pertunjukan, karena penampilan tari
tidak terikat dengan waktu, peristiwa atau upacara tertentu. Tari Saman
dapat ditampilkan pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian dan
kegembiraan, seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau
perayaan-perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan
di rumah, lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung.
Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang
lazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama
dengan baik agar tercipta gerakan yang kompak dan harmonis.
Makna dan Fungsi
Tari Saman dijadikan sebagai media dakwah. Sebelum Saman dimulai,
tampil pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat. Pemuka adat
memberikan nasehat-nasehat yang berguna kepada para pemain dan penonton.
Syair-syair yang di antunkan dalam tari Saman juga berisi petuah-petuah
dan dakwah.
Berikut contoh sepenggal syair dalam tari S aman:
“Reno tewa ni beras padi, manuk kedidi mulu menjadi rempulis bunge”.
Artinya:
Betapa indahnya padi di sawah dihembus angin yang lemah gemulai. Namun
begitu, burung kedidi yang lebih dulu sebagai calon pengantin serta
membawa nama yang harum.
Nyanyian
Pada tari Saman, terdapat 5 macam nyanyian :
1. Rengum, yaitu sebagai pembukaan atau mukaddimah dari tari Saman
(yaitu setelah dilakukan sebelumnya keketar pidato pembukaan). Rengum
ini adalah tiruan bunyi. Begitu berakhir langsung disambung secara
bersamaan dengan kalimat yang terdapat didalamnya, antara lain berupa
pujian kepada seseorang yang diumpamakan, bisa kepada benda, atau kepada
tumbuh-tumbuhan.
2. Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara
panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.
Gerakan
Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar
dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika
menyebarkan agama Islam, syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno,
kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan
syair-syair dakwah Islam demi memudahkan dakwahnya. Dalam konteks
kekinian, tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan
sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui
pertunjukan-pertunjukan.
Tarian Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik, karena hanya
menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan-gerakan lainnya, seperti
gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini adalah
bahasa Gayo). Selain itu, ada 2 baris orang yang menyanyi sambil
bertepuk tangan dan semua penari Tari Saman harus menari dengan
harmonis.Dalam Tari Saman biasanya, temponya makin lama akan makin cepat supaya Tari Saman menarik.
Penari
Pada umumnya, tari Saman dimainkan oleh belasan atau puluhan
laki-laki. tetapi jumlahnya harus ganjil. Namun, dalam perkembangan
selanjutnya, tarian ini juga dimainkan oleh kaum perempuan. Pendapat
Lain mengatakan tarian ini ditarikan kurang dari 10 orang, dengan
rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.
Kostum atau busana khusus saman terbagi dari tiga bagian yaitu:
• Pada kepala: bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat
persegi. Dua segi disulam dengan benang seperti baju, sunting kepies.
• Pada badan: baju pokok/ baju kerawang (baju dasar warna hitam, disulam
benang putih, hijau dan merah, bahagian pinggang disulam dengan kedawek
dan kekait, baju bertangan pendek) celana dan kain sarung.
Pada tangan: topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam
penggunaan warna, menurut tradisi mengandung nilai-nilai tertentu,
karena melalui warna menunjukkan identitas para pemakainya. Warna-warna
tersebut mencerminkan kekompakan, kebijaksanaan, keperkasaan, keberanian
dan keharmonisan.
3. TARI REOG PONOROGO
Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa timur
bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang
sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak,
dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah
salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan
hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat. Reog juga
sangat menghibur turis-turis yang datang ke Indonesia dan Reogpun
menjadi salah satu tarian Indonesia yang mendunia.
4. TARI PENDET
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak
diperagakan di Pura, sebuah tempat ibadat bagi umat Hindu di Bali,
Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke
alam dunia. Tarian ini diciptakan oleh I Wayan Rindi. Rindi merupakan
maestro tari yang dikenal luas sebagai penggubah tari pendet sakral yang
bisa di pentaskan di pura setiap upacara keagamaan. Tari pendet juga
bisa berfungsi sebagai tari penyambutan. Lambat-laun, seiring
perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi “tarian
ucapan selamat datang”, meski tetap mengandung anasir yang
sakral-religius. tari Pendet hingga saat ini menjadi tontonan wajib
wisatawan yang berkunjung ke Pulau
5. TARI KECAK
Kecak (pelafalan: /’ke.tʃak/, secara kasar “KEH-chahk”, pengejaan
alternatif: Ketjak, Ketjack), adalah pertunjukan seni khas Bali yang
diciptakan pada tahun1930-an dan dimainkan terutama oleh laki-laki.
Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari
laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu
menyerukan “cak” dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah
Ramayana saat barisanKera membantuRama melawan Rahwana. Namun demikian,
Kecak berasal dari ritual Sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya
akan berada pada kondisi tidak sadar melakukan komunikasi dengan Tuhan
atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya
kepada masyarakat.
Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak
seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu,
ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti
Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sigriwa.
Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu,
tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan
pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.
Sekitar tahun 1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman
Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan
bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat
berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya. Hingga saat ini
tari Kecak menjadi tarian yang di kenal dunia lawat ciri khasnya yang
tidak ada di negara manapun.
6. TARI KLASIK KRATON SURAKARTA
Disebut sebagai tari klasik Surakarta karena bersumber pada tradisi
budaya di lingkungan kraton. Semua gerakan baik itu tangan, kaki, badan
maupun kepala memiliki aturan sendiri-sendiri. Gerakan tertentu bahkan
memiliki filosofi yang sarat pesan, tidak sekedar melambangkan sebuah
aktivitas. Belum lagi pakaian yang harus dikenakan dan musik yang
mengiringi. Unsur-unsur itulah yang membuatnya berbeda dengan
tari-tarian rakyat yang bersumber pada ekspresi masyakarat tempat dimana
tarian itu berkembang. Menikmati tari klasik jawa di tempatnya
dilahirkan, ibarat menjadi bangsawan di masa kerajaan.
7. Tari Bedhaya Sang Amurwabhumi
Ken Arok yang memerintahkan Singasari depalan abad lampau bergelar
Sri Radjasa Bhantara sang Amurwabhumi itu bertandang di kraton
Kasultanan Yogyakarta. Saat itu gending mendayu-dayu di pendapa ndalem
Wironegaran di suatu malam yang anggun. Dan sang Amurwabhumi larut di
sana, selama tiga puluh menit yang mempesona.
Begitulah kraton Yogyakarta membuka diri. Betapa sang Amurwabhumi
hanya karya tari bedhaya, tapi kraton Kasultanan Ngayogyakarta yang
terawat baik hingga di jaman kontemporer sekarang ini, tak menutup diri
pada sejarah bangsanya, betapapun pahitnya dia. Tari Bedhaya Sang
Amurwabhumi itu diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X setahun
setelah dinobatkan menjadi raja Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Karya seni tari yang dicukil dari serat Pararaton itu mengkisahkan
pergulatan asmara serta kepemimpinan yang dipersembahkan Sultan HB X
untuk mengenang ayahanda, Sri Sultan HB IX. Pergelaran tari itu
memperlihatkan gerak dan penataan koreografis tanpa cacat dalam
menggambarkan kisah Ken Arok dan sang Pradnya Paramitha Ken Dedes di
sebuah masa yang berbunga dan padat politik kerajaan itu.
Menari memang tak hanya sekedar menghafal gerak. Menari adalah efek
ekspresi jiwa, sehingga dengan begitu seluruh tubuh jumbuh, menyatu
dalam sebuah kesatuan gerak. Gerakan tubuh bukan sekedar interprestasi
dari fisik semata-mata, tapi juga batin. Roso. Perasaan.
Memang ada sebuah motif di sana. Pemerintahan Sang Amurwabhumi
agaknya mengusahakan harmoni antara kepercayaan Hindu dan Budha. Di
kraton Yogyakarta ada ketentraman budaya yang selalu diupayakan agar ia
terawat baik, bagi kehidupan juga bagi bangsanya.